Hingga September 2018, udang menduduki posisi tertinggi pertama yaitu sebesar US$1.302,5 juta (37 persen)
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, ekspor udang masih menjadi primadona hingga akhir tahun ini, dengan hasil US$1,8 miliar, dan volume 180.000 ton.
Target tersebut meningkat dibandingkan nilai investasi dua tahun sebelumnya sebesar Rp151,38 miliar (9,18 persen dari total nilai investasi asing), dan menduduki peringkat ketiga sebagai negara investor terbesar di sektor perikanan.
Pernyataan ini disampaikan dalam rangka membantah kabar burung sebelumnya, yang menyatakan bahwa ikan memakan korban tsunami.
Bahkan salah satu dampaknya ialah penghentian usaha ekspor hasil perikanan, karena harga jual dengan produk perikanan tidak kompetitif.
Rifky Effendi Hardijanto menekankan fungsi cold storage guna menjaga kualitas produk perikanan.